SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Nutrisi
Sub pokok bahasan : Nutrisi Pada Luka Bakar
Hari/tanggal : Sabtu, 7 Juli 2012
Jam : 11.00-11.15 WIB
Tempat : Ruang
404 (combustio) RSF
Sasaran : Klien dan Keluarga
Penyuluh : Nining Ratnasari
I.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan klien dan
keluarga dapat mengetahui nutrisi
yang perlu diberikan kepada penderita luka bakar.
II.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan
klien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari nutrisi
2. Mengerti
tujuan pemberian diet pada luka bakar
3. Mengetahui
pentingnya protein untuk penyembuhan luka
4. Mengetahui
pentingnya asupan cairan untuk keseimbangan cairan tubuh
III.
SASARAN
Keluarga dan
pasien yang mengalami luka bakar yang berada di ruang 404 (combustio) RSF.
IV.
PEMBAHASAN MATERI
·
Pengertian Nutrisi
·
Tujuan diet pada luka bakar
·
Pentingnya protein
·
Pentingnya asupan cairan
V.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
VI.
MEDIA
·
Leaflet
VII.
KEGIATAN
PENYULUHAN
No.
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUH
|
KEGIATAN PESERTA
|
MEDIA dan METODE
|
1.
|
2
Menit
|
Pembukaan
:
·
Membuka
kegiatan dengan mengucapkan salam.
·
Memperkenalkan
diri
·
Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan
·
Menyebutkan
materi yang akan diberikan
|
·
Menjawab
salam
·
Mendengarkan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
|
Ceramah
|
2.
|
9
menit
|
Pelaksanaan :
·
Menjelaskan
tentang pengertian nutrisi
·
Menjelaskan tentang tujuan diet luka bakar
·
Menjelaskan
tentang perhitungan kebutuhan nutrisi luka bakar
|
·
Memperhatikan
·
Mendengarkan
·
Bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diajukan
|
Ceramah
|
3.
|
4
Menit
|
Penutup:
·
Member kesempatan klien dan keluarga untuk
bertanya.
·
Menanyakan
kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada keluarga yang dapat menjawab pertanyaan.
·
Mengucapkan
salam penutup
|
·
Mengajukan pertanyaan
·
Menjawab
pertanyaan
·
Menjawab
salam
|
Leaflet dan Tanya jawab
|
VIII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
·
Rencana kegiatan
dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari sebelum kegiatan
·
Kesiapan SAP.
·
Kesiapan media: Leaflet.
2. Evaluasi Proses
·
Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
·
Waktu sesuai
dengan rencana (15 menit)
3. Evaluasi Hasil
·
Mampu menjawab
pertanyaan dan mengulang kembali pengertian Nutrisi
·
Keluarga dan pasien mengetahui
tentang manfaat protein untuk penyembuhan luka
·
Mampu menjawab
pertanyaan tentang pentingnya asupan cairan
IX.
DAFTAR
PUSTAKA
Nadesul,
Handrawan, Dr. 2002. Bagaimana
Merawat Luka Bakar.http://www.kompas.com dikses pada 6 July 2012 pukul 17.30
Samsuridjal,
Dzauji, Dr. 2007. Nutrisi pada
Pasien di Rumah Sakit.http://cahya.sayanginanda.com
dikses pada 6 July 2012 pukul
17.00
Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2000. Buku Ajar Ilmu
Bedah, Edisi Revisi. Jakarta: EGC
www.emedicine.com/plastic/TOPIC477.HTM dikses pada 6 July 2012 pukul 18.00
pembahasan
masalah
A.
pengertian
·
Nutrisi atau zat
makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk didalamnya air, protein
dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam lemak, karbohidrat, mineral
dan vitamin (Reksoprodjo, 1999).
·
Nutrisi adalah semua
makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh baik untuk
memepertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun sabagai pembangun.(www.woundpedia.com)
B.
Penetapan Diet
1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah
fase akut terlewati dan aliran darah ke saluran cerna kembali normal. Makanan
yang diberikan harus mudah dicerna dan diserap seperti larutan hidrat arang (maltodextrin)
2. Pilih
bahan makanan yang mudah dilumatkan, seperti :
Ø Ikan sebagai sumber protein hewani,
Ø Tahu atau tempe sebagai sumber protein
nabati
Ø Sayur dan buah yang mudah dilumatkan
seperti : wortel, labu siam, lobak, pepaya,dll
3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan
kacang hijau dapat dianjurkan untuk memberikan glutamin dan arginin yang banyak
terdapat di dalam produk kacang-kacangan, khususnya kacang merah. Minyak ikan
yang kaya akan vitamin A dan asam lemak omega 3 dapat pula diberikan sementara
minyak zaitun yang merupakan sumber asam lemak omega 9 dapat pula dimakan
mentah sebagai campuran susu atau formula enteralnya.
4. Gunakan susu skim untuk menambah kandungan
protein dalam sereal, sup, dll. Jangan gunakan santan sebagai bahan untuk
menggurihkan makanan karena santan terutama yang kental kaya akan asam lemak
jenuh
5. Minum banyak air untuk mengencerkan darah.
Misalnya 1 gelas air mineral setiap 2 hingga 3 jam sekali dan minum setiap kali
terbangun untuk buang air kecil pada malam hari
6. Untuk menghindari keletihan setelah sembuh
dari trauma, luka bakar atau pembedahan, kepada pasien dapat dianjurkan agar
makan sedikit-sedikit tetapi sering.
C. TUJUAN DIET TKTP
PADA LUKA BAKAR
Diet TKTP yaitu diet yang mengandung energy dan protein
diatas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa/lunak
(tim/bubur) di tambah bahan makanan sumber protein seperti, susu, telor,
daging, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
Tujuan diet :
·
Memenuhi kebutuhan
energy dan protein yang membantu untuk mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
·
Menambah BB hingga
mencapai Berat Badan normal.
Syarat
diet :
·
Energy tinggi yaitu,
35-40 kkal/kgBB
·
Protein tinggi, yaitu
1,2 gr/kgBB
·
Lemak cukup, yaitu
20-30 %dari kebutuhan energi ketat
·
Vitamin dan mineral
cukup sesuai kebutuhan normal
·
Makanan diberikan
dalam bentuk mudah cara
Diet
TKTP diberikan :
·
Kurang energy protein
(KEP)
·
Sebelum dan sesudah
operasi tertentu multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi.
D. CARA MENGHITUNG
KEBUTUHAN KALORI PADA PASIEN LUKA BAKAR
1.
Penilaian Stress
Metabolik
a.
Luas luka bakar
b.
Gula darah sewaktu
c.
Nitrogen urea urine
2.
Pemenuhan Kebutuhan
Energy Total
KET
(kkal) = KEB + FAKTOR STRES + AKTFITAS
Keterangan
:
KET : Kebutuhan Energy Total
·
Besar faktor perkalian
untuk faktor stress sesuai dengan luas luka bakar :
Luas Luka Bakar (%)
|
Faktor Stres
|
20 – 29
|
1.50
– 1.69
|
30 – 39
|
1.70
– 1.84
|
40 – 49
|
1.85
– 1.94
|
≥ 50
|
2.0
|
·
Kebutuhan Energy Untuk
Aktivitas
0
% = dari kebutuhan bila tirah baring
5
% = dari kebutuhan bila dapat duduk
10
% bila bisa berdiri di sekitar tempat tidur
3.
Penentuan kebutuhan
basal
·
Persamaan Harrist- Benedict
Laki-laki:
KEB
(kkal) = 665 + 13.7 BB + 5.0 TB – 6.8 U
Perempun
:
KEB
(kkal) = 665 + 9.6 BB + 1.8 TB – 4.7 U
Keterangan
:
·
KEB : Kebutuhan Energy Basal
·
BB : Berat Badan (Kg)
·
TB : Tinggi Badan (Cm)
·
U : Usia (Tahun)
E.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK
DIANJURKAN
Ø Bahan makanan yang dianjurkan merupakan
semua bahan makanan sumber energi dan protein seperi susu, telur, daging, ayam,
dan keju, serta gula pasir, dan sirup.
Ø Bahan makanan yang tidak dianjurkan yaitu
bahan makanan hiperalergik seperti udang.
0 komentar:
Posting Komentar